GERAKAN LITERASI DI RA MUSLIMAT NU MIFTAHUL ULUM
Kemampuan literasi sangat penting untuk dimiliki setiap individu, termasuk bagi para siswa. Kemampuan literasi tidak hanya seputar kemampuan baca tulis semata. Bicara tentang literasi itu sejatinya sangat luas, contoh gerakan literasi sekolah terkait dengan kemampuan memahami media, teknologi, dan cara menggunakannya dengan bijak.
1. Literasi dini
Dalam gerakan literasi dini ini, siswa akan diajarkan kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan. Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai fondasi pengembangan literasi bagi siswa. Hal ini tampak ketika anak-anak menyimak terhadap materi pembelajaran yang disampaikan guru.
2. Literasi permulaan
Literasi ini mengajarkan siswa untuk mampu mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung. Literasi ini membutuhkan kemampuan siswa yang lebih kompleks, yakni menganalisis, menghitung, mempersepsikan informasi, mengomunikasikannya, serta menggambarkan informasi berdasarkan pemahaman siswa. Hal ini tampak saat kegiatan inti yang dilaksanakan dengan pendekatan saintific (anak-anak mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan)
3. Literasi perpustakaan
Gerakan literasi perpustakaan bukan berarti harus dilakukan di ruang perpustakaan, namun esensinya ialah mengenalkan siswa-siswa pada jenis-jenis buku yang ada di perpustakaan. Guru memberikan buku fiksi atau nonfiksi, ensiklopedia, dan jenis buku lainnya sehingga siswa dapat memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan atau penelitian.
4. Literasi media
Siswa diperkenalkan kepada berbagai bentuk media massa yang ada di Indonesia, mulai dari media cetak, media elektronik, media digital, termasuk media sosial. Tujuannya adalah siswa dapat memahami dan memilah informasi secara bertanggung jawab, serta menggunakan media-media tersebut dengan baik.
5. Literasi teknologi
Gerakan literasi sekolah ini akan mengajarkan siswa untuk menguasai teknologi, mulai dari perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Materi yang diajarkan mulai dari hal sederhana, seperti menghidupkan/mematikan komputer, hingga etika dalam memanfaatkan teknologi itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar